Ketua Satgas Timnas Indonesia Ancam Pecat Shin Tae Yong
Tangkasnet - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, mengancam akan memecat pelatih skuat Merah Putih, Shin Tae Yong.
Langkah pemecatan akan diambil Satgas Timnas Indonesia apabila Shin Tae Yong tak memenuhi panggilan PSSI untuk melatih skuatnya di Indonesia.
Syarif mengatakan salah satu tugas Satgas adalah bekerja sama dengan Direktur Teknik PSSI mengevaluasi kinerja pelatih Timnas Indonesia juga pemain. Misalnya soal kontrak Shin Tae Yong di Timnas Indonesia.
"Wajar tidak pelatih datang ke sini [Indonesia] menolak gara-gara Covid-19? Dia memaksa kami untuk berlatih di Korea Selatan," ucap Syarif, Jumat (19/6).
Menanggapi keluh kesah Shin Tae Yong di media Korea Selatan soal ketidaknyamanannya di PSSI, Syarif mengaku marah.
"Saya tidak suka, dia ini malah mencari simpati di publik. Dia politisi atau pelatih? Kok malah bermain politik seolah-olah dizalimi," tutur Syarif.
Syarif meminta kepada Shin Tae Yong untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak. PSSI, lanjutnya, tidak mungkin meminta Shin Tae Yong datang ke Indonesia jika kondisi di Indonesia tak memungkinkan karena pandemi Covid-19.
Terlebih, Indonesia hanya punya waktu singkat untuk mempersiapkan Timnas Indonesia U-19 yang akan tampil di Piala Asia U-19 pasa Oktober mendatang. Belum lagi persiapan Timnas senior untuk lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala AFF di akhir tahun.
Langkah pemecatan akan diambil Satgas Timnas Indonesia apabila Shin Tae Yong tak memenuhi panggilan PSSI untuk melatih skuatnya di Indonesia.
Syarif mengatakan salah satu tugas Satgas adalah bekerja sama dengan Direktur Teknik PSSI mengevaluasi kinerja pelatih Timnas Indonesia juga pemain. Misalnya soal kontrak Shin Tae Yong di Timnas Indonesia.
"Wajar tidak pelatih datang ke sini [Indonesia] menolak gara-gara Covid-19? Dia memaksa kami untuk berlatih di Korea Selatan," ucap Syarif, Jumat (19/6).
Menanggapi keluh kesah Shin Tae Yong di media Korea Selatan soal ketidaknyamanannya di PSSI, Syarif mengaku marah.
"Saya tidak suka, dia ini malah mencari simpati di publik. Dia politisi atau pelatih? Kok malah bermain politik seolah-olah dizalimi," tutur Syarif.
Syarif meminta kepada Shin Tae Yong untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak. PSSI, lanjutnya, tidak mungkin meminta Shin Tae Yong datang ke Indonesia jika kondisi di Indonesia tak memungkinkan karena pandemi Covid-19.
Terlebih, Indonesia hanya punya waktu singkat untuk mempersiapkan Timnas Indonesia U-19 yang akan tampil di Piala Asia U-19 pasa Oktober mendatang. Belum lagi persiapan Timnas senior untuk lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala AFF di akhir tahun.
STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online,
Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED
"Saya tidak peduli siapa namanya, mau Maradona, Mourinho, Arsene Wenger, Alex Ferguson, sama. Dia memenuhi kewajiban atay tidak? Lihat saja di kontrak. Tidak ada harga, tidak ada barang. Barangnya itu dia harus hadir, sesuai dengan janji dia. Lalu sekarang dia mau melatih dengan syarat, anak-anak harus ke sana, belum lagi biaya dan segala macam," jelasnya.
Shin Tae Yong sendiri disebut Syarif mencari-cari alasan dengan menyebut kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia lebih mengkhawatirkan ketimbang di Korea Selatan.
"Kalau dia [Shin Tae Yong] tidak datang harus kami evaluasi. Mungkin dipecat. Sejago apapun dia, sudah terikat kontrak. Kami minta minggu depan dia datang ke Jakarta. Kami lihat minggu depan datang atau tidak dia. Ada kemungkinan dia diputus kontraknya, karena tidak memenuhi kewajiban. Ada tiga bulan dia mangkir, walaupun mungkin dua bulan pertama karena ada alasan masuk akal," tegas Syarif.
Kedatangan Shin Tae Yong ke Jakarta nantinya untuk duduk bersama dengan PSSI menyepakati program pelatihan untuk Timnas Indonesia. Jika, Shin Tae Yong tetap menolak datang PSSI akan menggunakan jasa pelatih lokal untuk menangani Timnas Indonesia.
Tiga nama pelatih lokal digadang-gadang menjadi pengganti Shin Tae Yong untuk menangani Timnas Indonesia. Mereka adalah Indra Sjafri, Fakhri Husaini dan Bima Sakti.
"Nanti bisa kami bicarakan. Akan kami lihat. Tapi dia [Indra Sjafri] direktur teknik. Kalau dia menjadi pelatih kepala, apa bisa merangkap atau tidak. Saya tidak tahu."
"[Fakhri Husaini] kenapa tidak? Tidak masalah. Saya orangnya tidak personal, yang penting memenuhi kriteria dan kewajiban saja. Saya kira anak-anak sudah kenal lama dengan Fakhri. Tim kepelatihan kita tidak jelek," jelasnya.
Komentar
Posting Komentar