PSSI Tunggu Kedatangan Shin Tae Yong Pertengahan Juli
Bola Tangkas - Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan atau Iwan Bule berharap manajer pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae Yong sudah berada di Jakarta pada minggu kedua Juli 2020.
Semula, PSSI berharap Shin Tae Yong bisa datang di minggu pertama Juli. Namun, pelatih asal Korea Selatan itu tidak jadi datang karena ada perubahan road map yang menyesuaikan dengan kondisi pandemi wabah covid-19 yang dikirimkan PSSI pada pekan ini.
"Tadinya minggu ini, minggu pertama Juli, paling telat minggu kedua. Saya akan tetap minta Shin Tae Yong ke sini untuk melihat anak-anak. Dikumpulkan, kemudian dikerucutkan. Nanti kalau mau ke Korea [Selatan], dibawa sama dia [Shin Tae Yong] langsung. Jadi diharapkan minggu kedua Juli ini dia datang," kata Iwan Bule di sela-sela konferensi pers di Kantor Kemenpora, Jumat (3/7).
PSSI masih bersikeras supaya Shin Tae Yong lebih dulu hadir di Indonesia. Selain efektivitas, banyak hal lain yang menjadi pertimbangan PSSI tidak memenuhi keinginan pelatih asal Korea Selatan itu untuk langsung menggelar TC di Korea Selatan.
"Kalau ke sana langsung nanti sampai di sana di karantina 14 hari. Berarti ada waktu cukup terbuang. Kalau dia ke sini [ Shin Tae Yong ke Jakarta], di tes swab satu hari sudah bisa melatih. Sayang waktu yang terbuang," ungkapnya.
Sejauh ini, Shin Tae Yong disebut Iwan Bule sudah mengatakan kesediaannya datang ke Jakarta pada saat pertemuan virtual pada Jumat (26/6). Shin Tae Yong juga sudah mengirimkan road map perubahan seperti yang diharapkan.
Namun dari road map yang dikirimkan, hanya untuk Timnas Indonesia U-19 dan U-23 tidak ada untuk Timnas Indonesia. Padahal menurut Iwan Bule, Timnas Indonesia juga memiliki agenda penting yakni tiga pertandingan di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala AFF 2020.
"Kemarin Shin Tae Yong kirim road map, tapi dia minta tetap ke sana [Korea Selatan]. Saya balas lagi, Anda ke sini dulu. Dilihat dulu [pemain], kerucutkan dulu jadi 23 atau 30 pemain, baru silakan bawa."
Semula, PSSI berharap Shin Tae Yong bisa datang di minggu pertama Juli. Namun, pelatih asal Korea Selatan itu tidak jadi datang karena ada perubahan road map yang menyesuaikan dengan kondisi pandemi wabah covid-19 yang dikirimkan PSSI pada pekan ini.
"Tadinya minggu ini, minggu pertama Juli, paling telat minggu kedua. Saya akan tetap minta Shin Tae Yong ke sini untuk melihat anak-anak. Dikumpulkan, kemudian dikerucutkan. Nanti kalau mau ke Korea [Selatan], dibawa sama dia [Shin Tae Yong] langsung. Jadi diharapkan minggu kedua Juli ini dia datang," kata Iwan Bule di sela-sela konferensi pers di Kantor Kemenpora, Jumat (3/7).
PSSI masih bersikeras supaya Shin Tae Yong lebih dulu hadir di Indonesia. Selain efektivitas, banyak hal lain yang menjadi pertimbangan PSSI tidak memenuhi keinginan pelatih asal Korea Selatan itu untuk langsung menggelar TC di Korea Selatan.
"Kalau ke sana langsung nanti sampai di sana di karantina 14 hari. Berarti ada waktu cukup terbuang. Kalau dia ke sini [ Shin Tae Yong ke Jakarta], di tes swab satu hari sudah bisa melatih. Sayang waktu yang terbuang," ungkapnya.
Sejauh ini, Shin Tae Yong disebut Iwan Bule sudah mengatakan kesediaannya datang ke Jakarta pada saat pertemuan virtual pada Jumat (26/6). Shin Tae Yong juga sudah mengirimkan road map perubahan seperti yang diharapkan.
Namun dari road map yang dikirimkan, hanya untuk Timnas Indonesia U-19 dan U-23 tidak ada untuk Timnas Indonesia. Padahal menurut Iwan Bule, Timnas Indonesia juga memiliki agenda penting yakni tiga pertandingan di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala AFF 2020.
"Kemarin Shin Tae Yong kirim road map, tapi dia minta tetap ke sana [Korea Selatan]. Saya balas lagi, Anda ke sini dulu. Dilihat dulu [pemain], kerucutkan dulu jadi 23 atau 30 pemain, baru silakan bawa."
STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online,
Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED
Mandala Krida Tak Masuk 6 Stadion Piala Dunia
Di sisi lain, Iwan Bule menjelaskan alasan perubahan dua venue Piala Dunia U-20 2021 yang diberikan ke FIFA. Dalam surat balasan PSSI ke FIFA pada 14 April, enam stadion yang diusulkan sebagai venue Piala Dunia U-20 2021.
Keenam stadion itu adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Manahan Solo, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Stadion Mandala Krida Yogyakarta dan Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Belakangan nama enam stadion yang diusulkan mengalami perubahan. Stadion Mandala Krida dan Stadion Pakansari diganti dengan Stadion Si Jalak Harupat Bandung dan Stadion Jakabaring Palembang.
"Di Mandala Krida, kami sudah lihat ini beberapa kali. FIFA menanyakan tentang Gunung Merapi dan itu yang menjadi catatan dari FIFA," ujar Iwan Bule.
"Kita tidak bisa menahan kapan Gunung Merapi mengeluarkan lahar, kan. Itu yang menjadi pertimbangannya. Kalau untuk kelengkapannya cukup lengkap, di kota stadionnya cukup banyak juga. Stadion untuk latihannya juga cukup baik."
Terkait pemilihan Stadion Si Jalak Harupat, Iwan Bule menjelaskan fasilitas yang dibutuhkan sudah hampir lengkap. Semua persyaratan yang diminta FIFA sudah ada semua dan hanya butuh dipoles sedikit.
"Jakabaring pertimbangan pertama karena di sana sudah dilakukan beberapa kali event internasional. Kami sudah lihat fasilitas latihan dan lain-lain, lebih lengkap dari yang sebelumnya. Jadi alangkah baiknya kita akomodir. Kemudian akomodasi, transportasi semua sudah ada. Kita lihat keseriusan Pemda luar biasa," jelasnya.
Sementara itu, terkait renovasi enam venue Piala Dunia U-20 2021, Menpora mengatakan sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satunya yang digelar Jumat (3/7) pagi dan dihadiri Iwan Budianto sebagai perwakilan PSSI.
"Kami akan percepat [renovasinya]. Kalau stadion yang diputuskan untuk direnovasi dalam Ratas kemarin itu, SUGBK, GBT, Stadion Manahan, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Si Jalak Harupat dan Jakabaring. Itu yang akan dikerjakan sesuai arahan Presiden kemarin," sebut Menpora.
+6283898933069 |
Komentar
Posting Komentar